Home Komputer Cara Ampuh Mengatasi Reboot Select Proper Boot Device

Cara Ampuh Mengatasi Reboot Select Proper Boot Device

Reboot select proper boot device merupakan salah satu error yang dapat terjadi dalam kondisi tertentu, seperti saat Anda akan menyalakan laptop atau PC.

Akibatnya adalah laptop atau PC Windows Anda tidak bisa melakukan booting ke sistem seperti biasa. Dan jadinya perangkat Anda tidak bisa digunakan sama sekali.

Nah, jika hal seperti itu terjadi maka Anda akan menemukan pesan error di atas, yang menandakan bahwa sistem tidak dapat menemukan boot device dan Anda diminta untuk memperbaikinya.

Jadi intinya, sistem operasi Windows di laptop atau PC Anda tidak terbaca, dan membuat Anda tidak bisa booting ke sistem.

Kemudian untuk mengatasi masalah ini sebenarnya tidaklah sulit, karena Anda cukup mengatur boot order.

Tapi terkadang, masalah ini tidak hanya memiliki satu solusi, karena penyebabnya saja bisa bermacam-macam. Sehingga solusinya juga akan beragam, menyesuaikan penyebab tersebut.

Penyebab Error Reboot Select Proper Boot Device

Sebelum saya lanjut ke cara mengatasinya, alangkah baiknya Anda mengetahui dulu apa penyebab dari masalah reboot and select proper boot device.

Masalah tersebut secara garis besar disebabkan oleh permasalahan pada software dan juga hardware.

Namun, penyebab utamanya adalah karena kerusakan pada data sistem operasi, sebagaimana yang sudah saya singgung sebelumnya.

Selain itu, masih ada penyebab lainnya seperti berikut ini:

  • Kesalahan konfigurasi BIOS
  • BIOS tidak bisa mendeteksi drive sistem
  • Masalah pada kabel SATA
  • Hardisk atau SSD tidak terbaca 
  • Data sistem operasi corrupt
  • Baterai CMOS bermasalah

Tentu saja, masih ada kemungkinan penyebab lainnya bisa memunculkan masalah reboot and select proper boot device.

Namun, penyebab di atas adalah yang paling sering terjadi di Windows 7, 8, 10 dan Windows 11.

Cara Mengatasi Reboot Select Proper Boot Device

Nah, untuk mengatasi error reboot and select proper boot device Anda bisa mencoba solusi yang saya jelaskan di bawah ini.

Pastikan juga Anda mencobanya secara urut dari yang pertama sampai terakhir agar berhasil mengatasi permasalah tersebut.

Namun sebelumnya, perlu diketahui dulu cara masuk ke BIOS atau UEFI, karena kebanyakan cara mengatasi masalah tersebut adalah melalui BIOS atau UEFI.

Fyi: BIOS (Basic Input/Output System) dan UEFI (Unified Extensible Firmware Interface) merupakan sebuah firmware yang bertanggung jawab untuk memulai laptop atau komputer.

Keduanya secara garis besar hampir sama, hanya saja BIOS merupakan versi terdahulunya yang memilki fitur terbatas dan tampilan klasik.

Sedangkan UEFI merupakan pengganti BIOS dan bisa dibilang versi terbarunya BIOS dengan fitur yang lebih lengkap dan tampilan UI lebih mudah dipahami.

Beberapa tombol yang digunakan masuk ke BIOS / UEFI diantaranya adalah:

  • Tombol F1
  • Tombol F2
  • Tombol Delete
  • Tombol F10
  • Tombol F12
  • Tombol Kombinasi Fn + F2

Untuk langkah masuk ke BIOS/UEFI, Anda hanya perlu menghidupkan laptop atau PC, setelah itu langsung tekan tombol masuk BIOS/UEFI di atas secara berulang.

Anda bisa mencoba tombol di atas satu per satu, atau Anda bisa cari tombol BIOS di internet sesuai dengan merk laptop atau merk motherboard PC yang Anda gunakan.

Nah, apabila berhasil, maka Anda akan langsung dibawa masuk ke halaman BIOS atau UEFI di laptop atau PC Anda.

Reset BIOS

Solusi pertama yang saya tawarkan disini adalah dengan me-reset BIOS/UEFI, agar pengaturannya kembali ke setelan default.

Dan dengan begini, maka kesalahan konfigurasi pada BIOS yang menyebabkan masalah reboot and select proper boot device akan teratasi.

Berikut langkah-langkah reset BIOS

  1. Masuk ke BIOS/UEFI terlebih dahulu. Caranya sudah saya jelaskan di atas.
  2. Pada halaman menu BIOS yang terbuka, silakan Anda pergi ke menu Exit.
  3. Kemudian pilih menu Revert to Default.
  4. Jika tidak menemukan menu tersebut, mungkin di perangkat Anda namanya adalah Load Optimized Defaults. Silakan sesuaikan saja dengan BIOS Anda.
  5. Setelah memilih opsi tersebut, biasanya akan muncul peringatan. Silakan Anda pilih saja Yes.
  6. Silakan simpan perubahanya dan keluar dari BIOS dengan memilih opsi Save and Exit.
  7. Done, sekarang BIOS sudah berhasil direset, dan seharusnya error reboot and select proper boot device akan hilang.

Setting Boot Priority

Boot Priority merupakan sebuah fungsi BIOS yang mengatur pilihan drive yang akan digunakan untuk booting.

Pengaturan ini bermaksud untuk menentukan dimana penyimpan sistem diletakkan, agar laptop atau komputer dapat booting ke sistem.

Prosesnya terjadi ketika laptop atau komputer dinyalakan, kemudian sistem akan mencari disk untuk load sistem, dan bila berhasil maka proses booting akan dimulai.

Akan tetapi kalau gagal, maka akan muncul pesan error reboot select proper boot device dan proses booting tidak dapat berjalan.

Untuk itu, yang pertama perlu Anda lakukan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengatur Boot Priority.

Dan mengatur Boot Priority disini saya bagi menjadi dua bagian, yang satu untuk pengguna BIOS biasa dan kedua untuk pengguna UEFI.

Cara Setting Boot Priority di BIOS

Buat Anda yang menggunakan laptop atau PC dengan BIOS versi lama, maka Anda bisa mengikuti langkah-langkah di bawah ini untuk setting Boot Priority:

  1. Pertama, silakan Anda masuk ke BIOS terlebih dahulu melalui cara yang sudah saya jelaskan sebelumnya.
  2. Setelah halaman menu BIOS, silakan Anda masuk ke tab Boot. Anda bisa memindahkan tab dengan menggunakan anak panah (◄ ►) di keyboard.
  3. Pada menu Boot, silakan atur prioritas disk yang akan digunakan booting. Pindahkan posisi harddisk atau SSD yang berisi sistem menjadi paling atas (nomor #1) dengan tombol + (plus) atau (minus).
  4. Jika sudah, geser ke tab Exit kemudian pilih opsi Exit Saving Changes.
  5. Setelah itu akan muncul pop up peringatan, silakan Anda pilh Yes.
  6. Done.

Tombol pada keyboard yang berfungsi untuk mengubah posisi Boot Priority bukan hanya plus dan minus saja, ada juga yang menggunakan tombol f5 dan f6.

Pada beberapa BIOS juga ada yang sudah bisa menggunakan kursor mouse atau touchpad untuk mengubah posisi atau memilih opsi. Jadi silakan Anda sesuaikan dengan keterangan pada BIOS.

Cara Setting Boot Priority di UEFI

Nah, untuk Anda yang suduah menggunakan BIOS versi terbaru (UEFI) di laptop atau PC yang bermasalah, maka untuk mengatur prioritas boot Anda bisa ikuti langkah di bawah ini:

  1. Masuk ke BIOS UEFI terlebih dahulu. Caranya sama seperti yang saya jelaskan di atas.
  2. Pada halaman BIOS UEFI yang terbuka, silakan Anda klik menu Boot yang biasanya berada di bagian kanan atas.
  3. Setelah masuk ke menu Boot, silakan klik Boot Option #1 yang berada di bagian FIXED BOOT ORDER Priorities atau sejenisnya.
  4. Selanjutnya, pilih disk (HDD/SSD) yang berisi sistem Windows dan akan Anda jadikan opsi booting utama. Nama disk biasanya tergantung dari merknya ya.
  5. Jika sudah, silakan pergi ke tab Save & Exit, kemudian emudian pilih opsi Save Changes and Reboot.
  6. Done.

Setelah Anda memilih Boot Option yang benar, maka setelah selesai laptop atau PC Anda akan booting ke Windows dengan normal, dan bisa digunakan seperti biasanya.

Tapi dengan catatan kalau HDD atau SSD yang Anda gunakan masih normal, serta dengan sistem operasi yang terinstal tidak rusak (corrupt atau semacamnya).

Nonaktifkan Legacy

Pada laptop atau PC yang menggunakan BIOS UEFI, terdapat sebuah pengaturan bernama legacy boot.

Legacy ini akan menyimpan daftar disk atau perangkat penyimpanan yang dapat di boot oleh laptop atau PC.

Jadi bila pengaturan ini aktif, bisa terjadi kemungkinan kalau legacy salah memilih disk untuk booting. Hal ini bisa terjadi karena legacy memang versi firmware lawas dan banyak bug.

Nah, bisa saja error reboot and select proper boot device disebabkan oleh legacy boot ini. Dan untuk mengatasinya, Anda bisa menonaktifkan pengaturan tersebut.

Berikut cara melakukannya:

  1. Silakan Anda masuk ke BIOS UEFI dengan cara yang sama seperti sebelumnya.
  2. Masuk ke menu Boot kemudian pilih opsi Legacy Boot.
  3. Selanjutnya, Anda bisa langsung menonaktifkan nonaktifkan Legacy Boot tersebut. Atau bisa menggantinya ke mode UEFI saja.
  4. Jika sudah, silakan pergi ke tab Save & Exit, kemudian emudian pilih opsi Save Changes and Reboot.
  5. Done.

Ubah Pengaturan BIOS ke AHCI

Taukah Anda bahwa pada BIOS itu terdapat dua opsi untuk booting. Pertama adalah mode IDE dan yang kedua mode AHCI.

Nah, ketika laptop atau PC Anda mengalami masalah proper boot device, maka coba ganti mode booting-nya, siapa tahu akan berhasil mengatasi masalah ini.

Anda bisa mengganti mode boot yang biasa, yakni IDE menjadi mode boot AHCI. Berikut cara melakukannya:

  1. Silakan masuk ke BIOS terlebih dahulu.
  2. Jika sudah, silakan Anda masuk ke tab Main kemudian pilih menu SATA lalu tekan Enter.
  3. Setelah muncul kotak dialog Option, silakan Anda pilih opsi AHCI.
  1. Selanjutnya, tekan tombol F4 dan pilih Yes untuk menyimpan perubahan konfigurasi BIOS.
  2. Done.

Ganti Baterai CMOS

Baterai CMOS yang terdapat di laptop atau PC Anda, merupakan salah satu hardware yang sangat erat hubunganya dengan BIOS. 

Dan kemungkinan banyak pengguna laptop atau PC yang tidak memperhatikan kondisi baterai CMOS di motherboard perangkat yang Anda gunakan. 

Sehingga saat kondisi baterai CMOS sudah menurun, dan daya listriknya sudah habis, maka bisa menimbulkan berbagai kendala di laptop atau PC, seperti masalah laptop/PC langsung masuk BIOS, error proper boot device, dan semacamnya.

Oleh karena itulah, Anda harus mengganti baterai CMOS di laptop atau PC yang bermasalah, terutama jika dengan cara-cara di atas Anda tidak berhasil mengatasi permasalahan proper boot device.

Fyi: CMOS secara sederhana merupakan komponen yang fungsinya untuk menyimpan pengaturan BIOS, termasuk pengaturan boot.

Nah, untuk mengganti baterai CMOS di laptop atau PC biasanya memiliki prosedur yang berbeda-beda.

Namun, secara umum caranya adalah seperti berikut ini:

  1. Pertama, silakan pastikan laptop atau PC Anda dalam keadaan Off, dengan kondisi kabel power PC sudah dilepas, dan lapto tidak dalam kondisi charge.
  2. Setelah itu Anda bisa membuka casing laptop atau PC yang bermasalah, kemudian cari baterai CMOS yang terpasang pada motherboard.
  3. Setelah ketemu, silakan cabut CMOS tersebut dari motherboard.
  4. Jika CMOS sudah dicabut, silakan Anda tekan dan tahan tombol Power selama 30 detik untuk menguras arus sisa di kapasitor.
  5. Setelah itu biarkan laptop atau PC sesaat kurang lebih selama 1 menit.
  6. Sesudah itu, Anda bisa memasang baterai CMOS yang baru ke dalam slot CMOS di motherboard seperti semula.
  7. Selanjutnya, silakan hidupkan laptop atau PC, dengan begini perangkat Anda akan bisa booting dengan normal tanpa error apapun.
  8. Done.

Oh iya, untuk mendapatkan baterai CMOS, Anda bisa membelinya melalui toko online, atau membeli di toko perlengkapan komputer terdekat.

Harganya cukup murah dan bervariatif tergantung merk dan kualitasnya. Kisaran harganya dimulai dari 25 ribuan sampai 100 ribuan.

Gunakan Diskpart

Selain dengan cara-cara di atas, masih terdapat cara lain yang sangat efektif, terutama jika Anda masih belum berhasil mengatasi masalah proper boot device dengan cara sebelumnya.

Cara kali ini adalah dengan menggunakan Diskpart, dimana tujuan menggunakan Diskpart adalah untuk mengaktifkan kembali partisi sistem yang sebelumnya nonaktif.

Untuk melakukannya, Anda bisa mengikuti langkah-langkah di bawah ini:

  1. Pertama, silakan Anda masuk ke recovery Windows melalui media Instalasi. Caranya dengan memasang bootable ke laptop atau PC, kemudian lakukan booting.
  2. Jika sudah, nanti akan muncul menu Advanced options. Pada bagian ini silakan Anda buka Command Prompt.
  3. Setelah Command Prompt terbuka Anda akan menginput beberapa kode perinta. Yang pertama, silakan Anda ketikkan kode perintah Diskpart kemudian tekan tombol Enter.
  4. Ketik kode perintah Select disk 0 kemudian Enter.
  5. Ketikkan List partition lalu tekan Enter lagi.
  6. Selanjutnya ketikkan kode perintah Select partition 1 kemudian tekan tombol Enter.
  7. Terakhir ketik Active kemudian tekan Enter.
  8. Done.

Nah, setelah menyelesaikan lankah-langkah di atas, maka Anda sudah berhasil menggunakan Diskpart. Langkah selanjutnya Anda tinggal tutup halaman CMD, kemudian mulai ulang laptop atau PC.

Seharunya dengan begini perangkat Anda akan berhasil booting ke Windows dengan normal, tanpa adanya pesan error lagi.

Periksa Hardisk / SSD

Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, bahwa salah satu penyebab masalah laptop atau PC error reboot and select proper boot device adalah karena masalah komponen penyimpanan.

Terlebih lagi bila saat Anda hendak mengatur Boot Priority di BIOS, dan hardisk atau SSD justru tidak terbaca.

Dan bila disk tersebut tidak terbaca, maka Anda mungkin perlu menggantinya dengan yang baru, karena besar kemungkinan disk rusak.

Namun sebelum itu, Anda bisa cek dulu di motherboard, siapa tahu penyebab disk tidak terbaca bukan karena rusak, tapi karena disk longgar atau kotor.

Anda bisa melepas dan memasang ulang SSD/HDD, dan Anda bisa memastikan juga kabel SATA yang terhubung ke HDD/SSD tidak rusak atau bermasalah.

Dan bila Anda masih tidak yakin kalau HDD ataupun SSD di laptop atau PC Anda rusak, maka silakan coba pindahkan ke komputer lain untuk dicoba disana.

Bila komputer lain disk terbaca dan normal, maka kemungkinan disk mengalami bad sector. Dan untuk mengatasi ini, Anda bisa lakukan scanning dengan HD Tune, atau aplikasi sejenisnya.

Dan apabila HDD atau SSD tidak terbaca di komputer lain, tentu solusinya adalah dengan mengganti HDD atau SSD ke yang baru.

Install Ulang Windows

Opsi terakhir untuk mengatasi masalah reboot and select proper boot device di laptop atau PC adalah dengan menginstal ulang sistem operasi Windows. 

Install ulang Windows ini sangat efektif dan kemungkinan berhasilnya tinggi dalam mengatasi masalah tersebut, terutama jika kasusnya hardisk atau SSD yang berisi sistem terbaca namun tidak bisa di boot.

Tapi kalau storage/disk yang dipakai sudah rusak ya, Anda harus menggantinya terlebih dahulu. Baru setelah itu Anda bisa menginstal sistem operasi Windows.

Nah, berikut cara untuk menginstal ulang Windows:

  1. Pertama, Siapkan USB installer Windows sebagai media untuk menginstal ulang Windows. Anda juga bisa menggunakan Flashdisk yang sudah di buat bootable dan diisi file sistem Windows.
  2. Jika sudah, silakan pasang USB Installer Windows tersebut ke laptop atau PC Anda.
  3. Setelah itu, hidupkan laptop atau PC Anda kemudian masuklah ke BIOS. Untuk cara masuk BIOS, Anda bisa cek lagi penjelasan di atas.
  4. Setelah masuk ke BIOS, silakan Anda atur USB Drive menjadi prioritas boot pertama. 
  5. Caranya mengatur prioritas boot bisa dicek pada pembahasan nomor 2, atau Anda bisa kunjungi cara setting BIOS agar booting dari flashdisk.
  6. Jika sudah, silakan kamu masuk ke tab Exit kemudian pilih opsi Save Changes.
  7. Setelah itu Anda akan mendapati pesan konfirmasi, silakan klik Yes untuk menyimpan dan exit dari BIOS.
  8. Selanjutnya, silakan mulai ulang laptop atau PC Anda dan tunggu sampai muncul pesan Press Any Key. Pada bagian ini, silakan tekan tombol apa saja untuk melanjutkan.
  9. Pada bagian selanjutnya, silakan klik opsi Install now untuk menginstal OS Windows yang ada pada USB Installer.
  10. Tahapan selanjutnya, Anda hanya perlu mengikuti panduan menginstal Windows yang tertera pada layar sampai selesai.
  11. Done.

Maskur Hidayat

Wonosobo people, technology enthusiast, creator digital, & author at Komputizen.

Update:

Tinggalkan komentar